Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/185: Bina pantaraning révisi

Saking Wikisource
Cihna: Ujiwacén
Cihna: Kapastika
Status kacaStatus kaca
-
Kaca sané sampun kauji
+
Kapastika

Uahan ri tatkala 25 Oktober 2023 19.11

Kaca puniki kavalidasi

Daha sangat senang dan bersabda kepada utusan,

‘Hai, utusan, sekarang aku telah mengetahui keadaan putri-
ku, maka aku tidak merasa kesal. Beri tahukan kepada raja Kori-
pan agar beliau mengajak pengantin datang kemari tiga hari yang
akan datang untuk menyelesaikan upacara perkawinan mereka.”
Demikian sabda Ida Sang Prabu Daha. Kemudian utusan mohon
diri. Diceritakan utusan telah tiba kembali di istana Koripan, lalu
menyampaikan pesan raja Daha kepada raja Koripan. Karena itu,
baginda segera pergi ke Gunung Wiryadana diiringkan oleh para
patih, menteri, dan rakyat akan menjemput putra dan menantu
beliau. Setelah sampai di sana, beliau bertemu dengan putra beli-
au. Tidak diceritakan lebih lanjut kegembiraan raja dan putra beli-
au, sekarang diceritakan persiapan di istana Wiryadana.

I Smaradana dan I Smaragati mengurus orang-orang yang
menyiapkan kuda, joli, dan lain-lain. Setelah segala persiapan se-
lesai, raja berangkat. Raden Mantri Wiryadana dan Raden Galuh
diusung di atas joli emas. Para patih dan menteri menunggang ku-
da. Gemuruh suara rombongan itu dalam perjalanan, diiringkan
oleh barisan pembawa tombak dan regu penabuh gong.

Setelah sampai di Daha, rombongan dijemput oleh raja Daha
yang juga diiringkan oleh regu pembawa tombak dan regu gong.

Setelah semua masuk ke istana, mereka beramah-tamah de-
ngan suka-cita. Yang menjadi pokok percakapan dalam upacara
Perkawinan itu adalah riwayat Raden Mantri wiryadana sejak kecil
sampai menemui kebahagiaan.

179