52
3.3.2 Penokohan Novel Lan Jani
Pada lain pihak mengikuti penokohan novel Lan Jani, sebenarnya peran
utamanya dipegang oleh sepasang remaja dengan nama Luh Rasmi dan
Wayan Nendra. Aktivitas kedua tokoh dalam peranannya masing-masing
memperoleh penyorotan yang tidak jauh berbeda satu sama lainnya.
Kelebihan sifat bulat yang dimiliki tokoh Luh Rasmi sehingga ia tampak
lebih dinamis hanya terlihat dalam satu kasus kematian ibunya. Selebihnya,
kedua tokoh itu sampai akhir cerita mendapat penyorotan yang seimbang
dari pengarang.
Luh Rasmi sebagai tokoh utama wanita dilukiskan sebagai gadis desa
yang hidupnya sangat sederhana. Seorang gadis tamatan SLTA yang tidak
mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi semata-mata karena
faktor ekonorni. Analitik pengarang menyoroti keadaan Luh Rasmi yang
demikian itu serta pengakuan si tokoh sendiri kepada kekasihnya bahwa Ia
masih berniat melanjutkan sekolah ke akademi perawat, tetapi kenyataan
hidup yang serba kekurangan memaksa si tokoh harus pasrah kepada nasib.n
Ia makesiengan inget teken lacure buka jani. Mirib yen enu bapanne idup '" mirib nyidaang ia ngulurin kenebne bakal nglanjutang ke Aka demi Perawat. Jani makejang buung ... ada memenne suba tua tuah me dagang basa-basa di tentene. Mrasa ta aget enu nyidayang masuk teked diSMA. "Tiang makita pesan nglanjutang, naning memen tiang suba tua tur masi tusing ada apa-apa." Ngembeng-ngembeng yeh paningalanne (Lan Jani, 8).
'Ia tertegun teringat akan nasibnya seperti sekarang ini. Kalau ayahnya masih hidup, ... kemungkinan ia berhasil memenuhi maksudnya melan jutkan pelajarannya ke akademi perawat. Sekarang semuanya telah kan das ... masih ibunya yang sudah tua, sebagai pedagang kecil di pasar. Ia harus bersyukur dapat melanjutkan pelajaran sampai di SMA. "Saya ingin sekali melanjutkan, tetapi ibu sudah terlalu tua dan lagi ti- dak punya apa-apa." Berlinang-linang air matanya.'
Dengan bertolak dari pelukisan keadaan sosial ekonomi si tokoh seperti tertera di atas, pengarang mulai menunjukkan sifat-sifat penokohan yang sebenarya. Demikian setelah hasil ujian diumumkan. sebagaimana galibnya sifat wanita yang memiliki perasaan halus, Luh Rasmi sangat kasihan dan merasa ikut terpukul hatinya semata-mata karena kawan kan karibnya tidak Ikut lulus dalam ujian itu. Rasa setia kawan Luh Rasmi sebagai salah satu