Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/14

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

5


tua sehingga nilai-nilai kejiwaan yang tercermin di dalamnya dapat menjadi pegangan hidup lahir batin.


1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Sesuai dengan pasal 32 UUD 1945, bahwa kebudayaan lama dan asli yang berfungsi sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa.

Bertitik tolak dengan hal tersebut maka tujuan diadakan penelitian Geguritan Cupak Gerantang adalah agar dapat digunakan sebagai penunjang pengembangan kebudayaan nasional pada umumnya dan kebudayaan daerah Bali khususnya.


1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah ingin mengetahui nilai yang terkandung di dalam Geguritan Cupak Gerantang serta meneliti secara lebih mendalam hubungan antara unsur-unsur yang membangun dalam karya sastra sehingga dapat mewujudkan suatu kesatuan yang saling berkaitan dalam membentuk kebulatan dan keutuhan karya sastra tersebut.


1.3 Landasan Teori

Di dalam mengadakan analisis ini penulis mengangkat teori struktural yang dikutip dari Jan Van Luxemburg dan kawan-kawan berpendapat bahwa pengertian struktur pada pokoknya berarti sebuah karya sastra atau peristiwa di dalam masyarakat menjadi suatu keseluruhan karena ada timbal balik antara bagian-bagiannya dan antara bagian dengan keseluruhan. Kesatuan struktur mencakup setiap bagian menunjuk pada keseluruhan ini dan bukan yang lain (1984 : 38).

Robert Scholes dalam bukunya Structuralism in Literature mengatakan: