Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/53

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Tarunane ditu ngucap,

penuh senja bulane tonden nadarin,

kali apa masane tumbuh,

penuh emed mangantiang,

len angucap,

buat sasihe kacatur,

purnamane ngeke sungsang,

pada peteng endag jani.(GS:14)


Terjemahan:

Di sana para pemuda berkata,

“Sungguh sampai sore bulan belum terbit,

pukul berapa biasanya terbit?

sungguh bosan menunggunya,”

yang lain berkata.

"Memang bulannya keempat,

purnamanya ada gerhana,

setelah malam baru terbit."


Ketika para pemuda itu sedang membicarakan Ni Sewagati, gadis itupun datang. Para permuda itu terkagum-kagum melihat penampilan Ni Sewagati. Segala keindahan yang ada pada diri Ni Sewagati dilukiskan dengan kata-kata yang penuh dengan sanjungan, seperti yang terungkap pada kutipan berikut.


Ya makelap uli badaja,

masundaran murub kadi Hyang Ratih,

magamparan tandak ipun,

tayungane membat-embat,

sada lemuh,

menggok-menggok kadi gambuh,

kadi putrine di wayang,

jati wantah mangedanin. (GS:15-16).

42