Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/20

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

peristiwa datam suatu karya sastra membangun latar cerita. Secara terperinci, latar meliputi penggambaran lokasi geografis, termasuk topografi, pemandangan, sampai pada perincian perlengkapan sebuah ruangan (Kenney, dalam Sudjiman, 1988:44).


Cara menyampaikan buah pikiran atau perasaan dan maksud lain menimbulkan gaya bahasa. Gaya bahasa ialah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbu] atau hidup dalam hati penulis yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca (Slametmuljana dalam Pradopo: 1987:93). Pendapat yang senada dikemukakan oleh Panuti Sudjiman (1933:13), bahwa gaya bahasa adalah cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.


1.5 Metode

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode studi pustaka. Metode itu digunakan pula dalam rangka mengumpulkan sumber-sumber naskah dan sejumiah teori yang dipakai dalam menganalisis GS.


Pada tahap analisis teks digunakan metode deskriptif. Kedudukan, fungsi, lema, amanat, alur, penokohan, latar, dan gaya bahasa GS dideskripsikan dan disertai kutipan teks cerita yang mengacu pada analisis yang dilakukan.


1.6 Sumber Data

Pada latar belakang penelitian ini telah dikemukakan bahwa teks GS ditemukan di tiga instansi, yakni di Kantor Dokumentasi Budaya Bali, Denpasar, di Perpustakaan, dan di Gedong Kirtya, Singaraja. Berdasarkan Catatan yang tertulis pada bagian kulit luar, naskah lontar kojeksi Kantor Dokumentasi Budaya Bali disalin dari babonnya, yaitu naskah koleks: Gedong Kirtya, Singaraja.


Naskah GS koleksi Perpustakaan Lontar Sastra Universitas Udayana Denpasar telah dialihaksarakan dan dialihbahasakan oleh 1 Nengah Medera dan Nazir Thoir. Penelitian itu kemudian diterbitkan oleh Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan daerah, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta, 1978. Dalam penelitian ini, naskah GS