Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/148

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

yang membangun geguritan ini sehingga mencapai tingkat estetis sebagai karya sastra.


Satu-satunya gaya bahasa yang menonjol dalam GS ini adalah gaya perbandingan. Disitu tercermin emosionalitas dan intelektualitas pengarang. Selain itu pada umumnya pengarang dari bali memang kaya dengan
gaya perbandingan.


Dalam gaya perbandingan ini pengarang mencari perbandingan pada alam nyata kehidupan sehari-hari untuk melukiskan ceritanya sehingga sesuatu yang dilukiskan itu akan lebih hidup.


Berikan ini akan kami kutipkan gaya bahasa perbandingan yang sangat medominasi seluruh rangakian cerita, dari awal cerita sampai akhir cerita. Gaya perbandingan pertama ditampilkan melalui tokoh utama, yaitu Ni Sewagati. Gaya perbandingan yang kedua ditampilkan melalui tokoh kedua dan gaya perbandingan ketiga ditampilkan melalui tokoh pelengkap, yaitu I Mudalara.


Tokoh utama yang bernama Ni Sewagati adalah seorang gadis yang sangat sempurna sehingga seluruh undur yang ada dalam tubuh Ni Sewagati diperbandingkan. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.


Angin ne mungguh di lontar,

anak luh rupane kadi hiyang ratih,

wayah lima likur, tahun,

sampun dane nyandang payas,

alis ngarawit,

dadari Supraba anurun,

malingse dadi manusa,

mawasta Ni sewagati. (GS:7)


Buka tuara bakat ceda,

rupanya ayu tuhu dahating luih,

rambutnya inggel mabelud,

luir jelada ngemu udan,

bulu baong,

mauleng-ulengan alus,