Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/147

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Sampun sanja dauh lima,

nuli wusan nunun sami mudalin,

pada ngungsi umah ipun,

Ni Sewagati kocapang,

dahat lara,

atine tuah sungsut,

tenyuh sangsara kesakitan,

yan payu sukaan mati. (GS:37)


Terjemahan:

Tidak disebutkan hari telah senja,

jam lima ibu si pemuda itu mohon diri,

Kak Wayan saya pulang.

.... (GS:27)


Setelah sore jam lima,

lalu selesai menenun semuanya pulang,

semuanya menuju rumahnya,

diseritakan Ni Sewagati,

sangat menderita.

hatinya sangat sedih,

hancur sengsara kesakitan,

jika jadi, lebih baik mati. (GS:37)


Kutipan di atas menggambarkan ibu si pemuda setelah senja, tepatnya pukul lima, mohon diri untuk pulang kepada pemilik rumah, yaitu I Wayan. Dalam waktu yang bersamaan juga diperkenalkan oleh pengarang para wanita yang melakukan pekerjaan menenun juga ikut pulang karena hari telah senja. Di samping itu, waktu pagi, siang, dan malam dipergunakan oleh pengarang dalam cerita ini, tetapi hanya sepintas. Oleh karena itu, dalam analisis tidak dikaji.


3.7 Gaya Bahasa

Aspek yang terakhir yang dianlisis dalam GS ini adalah gaya bahasa. Pengarang GS berusaha menanamkan ide-idenya ke dalam rangkaian bait