Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/112

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

sungguh sinar matanya bercahaya,

Aduh mati saya dewi,

tak dapat dihindari,

roh saya tercabut,

jiwa saya melayang,

menyusup ke dalam Ni Sewagati. (GS: 16)


I Mudalara mendengarkan,

perkataan ibunya Sangat manis,

lalu berkata pelan,

Sungguh susah saya sekarang,

lebih baik mati,

jika tidak bertemu cantik jelita,

tinggallah Ibu di sini.


Biarkan saya mati,

jika Ibu benar-benar belas kasihan,

karena saya sangat bingung,

jika tidak Ibu yang menenangkan,

sekarang,

supaya Saya merasa tenang,

hal itu hendaknya Ibu bicarakan,

agar jangan terus-terusan bersedih hati. (GS:22--23)


Tokoh laki-laki yang lain yang mengatakan kecantikan Ni Sewagati adalah I Ratnasemara dari Puspanegara. Kecantikan Ni Sewagati diibaratkan Dewi Supraba yang turun ke bumi. Hal itu dapat dilihat pada Kutipan di bawah ini.


I Ratnasemara masaur,

dadari pinda manusa,

mawasta Ni Sewagati,

tumben tepuk,

warnane kadi Supraba. (GS:51--52)

101