Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/104

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Adinda menggaruk dan mencubit saya.
(GS:71-73)

Dari kutipan tersebut tersirat bagaimana mesranya pertemuan mereka dengan segala risikonya. Mereka telah menentukan nasib mereka sendiri. Pada bagian itu tidak diceritakan reaksi dari I Dukuh Emas ataupun I Mudalara karena pengarang telah mengakhiri ceritanya dan tetap merahasiakan pencintaan mereka berdua.

Keadaan tersebut memberi isyarat bahwa sesungguhnya cerita geguritan itu belum selesai. Cerita itu akan lebih menarik dan menantang apabila pengarang memberitahukan percintaan Ni Sewagati dengan I Ratnasemara kepada I Dukuh Emas atau I Mudalara. Dengan demikian, penokohan atau watak setiap cerita yang terlihat akan terungkap dan akhirnya akan membentuk konflik. Konflik itulah yang akan mem percepat atau melajukan alur atau plot cerita.

Demikianlah bagian akhir alur GS. Fungsi bagian itu dalam membentuk alur cerita adalah sebagai penentu nasib atau takdir tokoh cerita, terutama tokoh utama. Takdir yang diterimanya itu akibat dari pilihan atau jalan yang telah ditempuh oleh tokoh utama yang tergambar dalam bagian tengah alur cerita. Di samping itu, bagian itu juga berfungsi sebagai penyelesaian dari segala persoalan yang dihadapi oleh para tokoh cerita, terutama tokoh utamanya, mulai dari bagian awal sampai dengan bagian tengah alur ceritanya.

3.5 Penokohan
Dalam mengkaji penokohan GS terlebih dahulu perlu ditetapkan tokoh utama (primer), tokoh kedua (sekunder) dan tokoh pelengkap (komplementer). Penetapan tokoh utama, kedua, dan pelengkap memiliki tujuan untuk mengetahui ide pengarang yang dititipkan kepada setiap tokoh tersebut. Cara penetapan urutan peran tokoh tersebut didasarkan atas banyak atau sedikitnya kemunculan tokoh tersebut berkaitan dengan tokoh lain. Tokoh yang paling banyak berkaitan dengan tokoh lain ditetapkan sebagai urutan tokoh utama, kedua, dan pelengkap. Berdasarkan analisis ditetapkan bahwa tokoh utama adalah Ni Ketut Sewagati, tokoh kedua adalah I Ratnasemara, dan tokoh pelengkap adalah

93