Kaca:Geguritan Rusak Sasak.pdf/125

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

babaru mananggalin.


395. Sriak-sriak munyin becil
matimbalan,

pineh lingsir hyang rawi,

tuara da rerenan,

siate pada dira,

tuan Jendral mangkin malih,

ngutus ngulahang,

i suradadu medil.


396. Tur kaenter baan soroh
mategakan,

jaran masikep bedil,

karo ring kalewang,

Ubrus kapten pagedab,

letnan kumendan padengkik,

gongsor ngarepang,

tuara mangitung mati.


397. Mausungan ada laju nesek
jebag,

katumbak manyangkiling,

ada jajotongan,

ngulah negakin jaran,

nesekin nikis mamedil,

ada ngurepak,

mapasang ejan gipih.


398. Titir medil tuara takut teken
tumbak,


serta pembawa senapan dan

babaru (nama senjata) untuk
maju ke medan perang.


Berdentuman bunyi senapan
bergantian,

kira-kira matahari sudah
condong ke barat,

tidak ada yang mengalah,

peperangan sangat hebat,

Tuan Jendral memerintahkan,

serdadu Belanda,

untuk terus mengepung.


Dikomando oleh mereka,

yang menunggang kuda dan
bersenjata senapan,

dan bersenjata pedang,

Kapten Ubrus sangat sibuk,

para komandan yang

berpangkat letnan terdengar
membentak-bentak,

pasukan maju ke depan,

tidak ada yang takut mati.


Saling mendahului dengan

cepat sudah sampai di muka
pintu gerbang,

lalu ditombak kena
terjungkir balik,

ada yang langsung,

mengusir musuh dengan
mengendarai kuda,

mendekati tembok sambil
menembak,

ada yang sibuk,

untuk memasang tangga.


Terus menembaki tidak
merasa takut dengan