Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/6

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

KATA PENGANTAR

GEGURITAN PAN BUNGKLING adalah sebuah Geguritan yang cukup terkenal di Bali. Naskah ini milik Lembaga Pustaka Lontar Fakultas Sastra Universitas Udayana No. Krp 183. Naskah ini di- alih aksarakan dan dialih bahasakan oleh Drs. I. Gusti Ngurah Bagus dosen pada Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar.

Pan Bungkling adalah seorang tokoh yang pandai, penuh akal serta pandai bersilat lidah. Ia diam di sebuah desa sebelah Utara Sigogo. Karena kepandaiannya bersilat lidah serta dengan tipu dayanya ia sanggup menundukkan Ida Gede Gangga seorang ahli adat upacara agama. Demikian pula halnya De Senggu Tangi se- orang akhli sastra tak sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh Pan Bungkling.

Kepandaian Pan Bungkling ini didengar oleh Gusti Agung pemimpin di Pemaron. Gusti Agung ingin mempertemukan Pan Bungkling dengan Tandurahim. Tandurahim tak sanggup menan- dingi Pan Bungkling bersilat lidah dan akhirnya Tandurahim marah serta menantang Pan Bungkling untuk berkelahi. Tandurahim dapat dibunuhnya. Kematian Tandurahim didengar oleh raja Me- kah. Raja marah dan menyuruh menundukkan pemimpin di Pe- maron. Rencana penyerangan raja Mekah terdengar oleh I Gusti Agung. Ia bersiap-siap untuk menghadapinya. Gusti Agung minta bantuan ke Jagatra yaitu kepada raja Jaya Singa. Dengan daya upaya Pan Bungkling, musuh yang datang menyerang dapat di- taklukkannya. Atas bantuan Jagatra raja Mekah terbunuh.

Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah menerbitkan Geguritan Pan Bungkling ini untuk menbambah khazanah Sastra Bali khususnya dan Indonesia umumnya.

Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi masyarakat Indonesia umumnya.


Jakarta, 1986

Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah