Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/17

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

62. Pan Bungkling lalu menyembah, "Hamba memenuhi permintaan tuanku, bila hamba kalah, agar jangan hamba salah, oleh I Gusti, karena ia terlalu bijaksana, golongan Islam itu, bila hamba disuruh menipu dengan kata-kata, mungkin hamba sanggup, melawan bersoal jawab."

63. I Gusti Agung berkata, " Bagaimanapun kehendak Pan Bungkling, sekarang membuat lelucon, mengalahkan Tandurahim, aku akan suruh mencarinya", Pan Bungkling lalu berkata, "Baiklah tuan segera lakukan, hamba siap akan melawannya, Islam yang berasal dari Mekah.

9b. 64. Tiba-tiba datang dari utara, yang bernama Tandurahim, banyak pengantarnya beriringan, seluruh kelompok Islam dan pemimpin agama, semuanya pandai-pandai, akan mengadu kepandaian, setelah sampai di halaman istana Gusti Agung menyapanya, "O kau dukuh, duduklah mendekat ke mari.

65. Karena sudah terkenal pandai, dan di kelompok Islam tak ada yang menandingimu, ini ada orang lain bernama Pan Bunkling, ia hendak menantangmu", De Dukuh Islam itu berkata, "Hamba merasa malu bila sampai dikalahkan Pan Bungkling, dimana dia, agar hamba mengetahuinya.

66. Dengan cepat Pan Bungkling menjawab, "Akulah yang bernama Pan Bungkling, ingin aku bertanya, terhadap kesucian agama itu, sangat ingin aku mengetahuinya", De Dukuh dengan cepat menjawabnya, "Silahkan sekarang bertanya, tak mungkin akan menanyakan semuanya, yang mana lebih dahulu, akan ditanyakan saat ini.

67. Agar berlarut-larut, laksana mengukur lautan", Pan Bungkling menjawab pelan-pelan, "Jangan marah terlebih dahulu, dengarkanlah baik-baik agar jelas, pertanyaanku ini, adapun agama Islam itu, dibandingkan dengan agama Bali, mana yang lebih utama, dan mana yang lebih rendah.

10a. 68. Siapa yang golongannya lebih baik, mana yang lebih banyak mempunyai pengetahuan, yang mana dewanya sakti, yang menentukan hidup atau mati itu, mana yang dinamai hidup, jelaskan agar jelas satu persatu, agar jangan kabur, karena aku belum jelas sekali."

17