Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/22

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

16


PUHLESU

1. Kemudian, keduanya segera turun,

berada di dalam lingkungan istana,

di luar halaman istana,

Sang Dyah duduk bersama-sama,

kedua putri itu berangan-angan,

Ambarawati terus memandang,

wajah Mas Argapura.


2. Cantiknya tak ada yang menandingi,

Dyah Ambarawati berkata,

mengapa saya jadi begini,

karena baru pertama saya bertemu,

dari manakah kamu?

katakan kepada saya,

apakah mahluk halus berwujud manusia.


3. Apakah kamu Yang Mahakuasa,

segeralah katakan namamu,

Juga negaranya,

serta ibu bapakmu,

beritahu saya dengan jujur,

Dyah Arghapura menjawab,

kata-katanya bagaikan manisnya madu.


4. Tak bedanya saya ini,

sama seperti kamu berwujud manus1a,


1. Dan tumurun Sang Dyah kalih,

haneng darat jroning pura,

ring natar jawining paren,

Sang Dyah sama alungguha,

yun-ayunan putri karwa,

Ambarawati tan pgat ndulu,

warnnaning Mas Argapura.


2. Ayune datan patanding,

Dhyah Ambarawati mojar,

tambah ingsun mringkene,

dene tembe sun manggiha,

saking pundi ta sira?

warahana maring ingsun,

yata hejim mahawwa janma.


3. Yata sira Sanghyang Widhi,

ian wasta nira waraha,

miwah ikang nagarane,

mwang ibu ramma ika,

warah'tn sun den jatya,

Dyah Arghapura sumahur,

sabda lwir madhu drawa.


Datan beda ingsunyeki,

sira lawan awwaking wang,