136
embun turun merintik-rintik,
semua dia basah, keduanya bangun.
16. Binatang bangun bermain-main,
Kusumasari berkata, kakak mari
berjalan, sebab sudah pagi, sunyinya
sangat panjang, supaya agak teduh
berjalan.
17. Mudita menjawab halus, binatang
dikembalikan pulang, sebab sudah
dekat desa, masih desa sedikit-sedikit,
jika binatang ke desa, pasti
menghebohkan bumi.
18. Kusumasari menjawab, lalu dia
berkata terus, "Ini engkau binatang
semua, kesana sudah kembali
pulang, sudah mendekati desa,
karenanya wajar engkau pulang.
19. Semoga selamat, sekarang jalannya
pulang, setibanya tiba di rumah,
walaupun lama tidak bertemu,
kebaikan jangan dilupakan, supaya
tertanam agak lama."
20. Binatang semua taat, senang dia
berjalan pulang, tak lama sudah tiba di
hutan, keduanya diceritakan kembali,
memasuki desa pagunungan, bernama
desa Wanapi.
21. Desa gunung beranggota banjar
damuhe bales ngaritis, semi
ya pada belusan, sang kalih dadi
ngendusin.
Burone macanda bangun, Kusumasari
mamunyi, "Beli ngiring ke
majalan, wireh sampun galang
kangin, bengange keliwat panjang,
mangda dayuhan mamargi.
Mudita masaut alus, "Burone tulakang
mulih, apan suba napak desa,
desa gunung bedik-bedik, yan burone
ya ka desa, sinah mangiurang
gumi.
Kusumasari masaut, laut ya mamunyi
aris, "Ne iba buron makejang,
kema suba tulak mulih, wireh suba
nampek desa, krana patut iba
mulih.
Dumadak sida rahayu, jani pajalane
mulih, disubane teked jumah,
diastu lami tuara panggih,
tresnane eda ngengsapang, apang
manggeh kayang lami.
Burone pada saturut, lega ya majalan
mulih, tan kocap rauh ring alas,
sang kalih kocapan malih,
nincap jagat pagunungan,
mawasta desa Wanapi.
Desa gunung banjar satus, tenten