misikang I Cupak,
buka tumbale odalin,
alis kuping celepuk,
basang bedog batis tubug,
paliate bero sonar,
abet gogong mua kuwuk,
pantes nyambal sera matah,
pantes pejang di kangean.
24. Sang nata mangke lingnia muwus,
cai anak inguang,
keranan bapa ngundang cai,
bapa kasor ban satru,
aran ipun I Manaru,
nyaman cai dini ilang,
kambil antuk I Manaru,
ento bapa mangerasanang,
jani bapa teka sukserah.
25. Yen mati ban cai I Menaru,
bakat anak inguang,
cai bakal pabuncingin,
jumeneng dadi ratu,
I Cupak mangke sinawur,
mangerak manelikang mata,
singgih dewa sang sinuwuh,
mangkin titiang manyandang,
yan titiang mamunggal,
membisikkan I Cupak,
bagaikan patung diupacarai.
alis mata, telinganya bagaikan burung hantu,
perut buncit telapak kakinya tebal dan besar,
pandangan matanya juling,
lakunya sombong bermuka musang,
pantas suka makan terasi mentah,
pantas ditempatkan di Kangean.*)
Sang raja sekarang berkata,
"Kamu anakku,
maksud bapak memanggil kamu,
bapak dikalahkan oleh musuh,
yang bernama I Manaru,
saudaramu di sini hilang,
diambil oleh I Manaru,
itu yang menyebabkan bapak susah.
sekarang bapak menyerahkan padamu.
Jika terbunuh olehmu I Manaru,
dapat merebut anakku,
kamu akan kukawinkan,
diangkat menjadi raja",
I Cupak sekarang menjawab,
membentak matanya mendelik,
"Ya junjungan hamba,
sekarang saya akan sanggup,
biarlah saya yang memenggalnya.
- )Nama suatu tempat.
14