Kaca:Geguritan Bagus Umbara.pdf/8

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Lalu sang Putri Jongbiru minta Sang Garuda datang mohon pada Dewa Wisnu, untuk menerbangkannya ke Bali bersama Bagus Umbara. Sampai di jalan diketahui oleh Sang Yaksa (ayah beliau), terjadilah perang antara ayah dan anak Jongbiru itu. Dilemparkan manik atma maka matilah Sang Yaksa (ayah Galuh Jongbiru itu). Sang Garuda disuruhnya berhenti putri Galuh Jongbiru membasmi ayahanda dan sukmanya disembahnya, sukma beliau berkata akan menitis ke Bali. Sehabis sabda demikian musnalah sukmanya ke Sorga.

Galuh Jongbiru dan Bagus Umbara berangkat ke Bali kemudian mampir di rumahnya Dedukuh. Galuh Jongbiru dititipkan di tempatnya Dedukuh.

Bagus Umbara menghadap raja Metaum membawa gunung menyan segara madu yang diminta itu. Karena telah berhasil, Sang Prabu Metaum memerintahkan seluruh rakyatnya beserta makanan dan minuman beramai-ramai ke Daha dengan segala perlengkapan kebesaran raja dan Bagus Umbara disuruh membawa tempat sirihnya.

Sampai di Daha karena pengecutnya baru dibuka manik segara madu gunung menyan itu, kelihatanlah segala binatang buas yang ada di hutan, maka raja Metaum berlari tunggang langgang karena takutnya meninggalkan calon temantennya di Daha.

Sekarang diceritakan Bagus Umbara minta pertimbangan kepada Galuh Daha dan Galuh Jongbiru (karena telah diketahui) untuk mencari Galuh Jamintara I Nawang Tranggana itu. Setelah setuju berangkatlah Bagus Umbara bersama patihnya I Rangga menyamar sebagai penari gambuh Bali. Ikut main di Jamintara. Di Jamintara minta tolong kepada Debekung untuk menghubungi raden Galuh. Kemudian keesokannya Raden Galuh dilarikan ke Bali dan dikejarnya, setelah diketahuinya bahwa Raden Koripan yang melarikannya kepungan dihentikan. Kemudian sampai di Bali atas perintah ayah baginda raja Koripan Bagus Umbara dijemput oleh rakyat dan kedua putri Galuh Daha dan Galuh Jongbiru serta dengan alat kebesarannya. Di sanalah ketiga putri raja tadi (Galuh Daha, Galuh Jongbiru dan Galuh Jamintara/I Nawang Tranggana) dikasihi silih berganti-ganti oleh Mantri Koripan alias Bagus Umbara itu di Koripan.


8