Kaca:Geguritan Bagus Umbara.pdf/191

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

di peken di marga-marga, luh muani, tan lian kaucap sang ilang.

bergerombol-gerombol , di pasar dan di jalan-jalan , putra-putri, tak lain membicarakan yang hilang.

821. Sambrah di pra gumin Jawa, sailange raden dewi, tiba ring Koripan reko , rahaden mantri mamandung, ayu ucapeng wong Jawa, baya jara, idep i rabi batara.

Kondang di negara Jawa, mulai hilangnya tuan putri , sampai di Koripan, putra mahkota mencari, baik cerita orang di Jawa, sekarang seperti beristri dewa.

822. Tan kocapannya di Jawa, wuwusan rahaden mantri , kasanehan Bali reko, Nawang Tranggana andulu, bumi Bali rawit rawot, nika beli, bumi punapi, bumi punapi adanya.

Tak terceritakan di Jawa, ceritakan putra mahkota, berlainan di Bali, Nawang Tranggana heran, pulau Bali indah sekali, ini pulau apa namanya kanda.

823. Rahaden mantri ngandika, nika sampun bumi Bali, nanging desan titiang kawon , biana wenten anak tuhu, katuwon kadung gelahang, yen twah polih , milih-milihin ne becikan.

Putra mahkota bicara , ini sudah pulau Bali, tapi desa hamba jelek, tiada ada orang tahu, terlanjur kadung dimiliki, kalau dapat, memilih yang lebih baik .

824. Biana wenten lakun titiang, seyosan malih i riki, salwiring terak sing ojog, atut cukat sampun sungsut, pabecatin baan majalan, masih ketil, sangsara di jalan-jalan .

Tiada ada tempat lain untuk hamba, selain di sini, semuanya tandus yang dituju , semuanya gersang jangan susah, hanya diupetkan berjalan saja, juga susah , sengsara di jalan-jalan.

191