Kaca:Geguritan Bagus Diarsa.pdf/21

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

banyak sekali.

98. Itu atma manusia keras kepala, orang yang gaithis, supa­ya bahagia sendiri, ada atma yang lain lagi datang, ribut
sekali jalannya, sama-sama mengeluarkan kemarahan, be­ginilah buah karyanya dijumpai, banyak dilihat atma yang
lain, direbus dalam jambangan neraka.

99. Apinya besar airnya mendidih, semua yana bala, semua
senang menusuk-nusuki, dengan buluh runcing, menjerit mereka karena kesakitan, itu atma orang dursila, rasa aku
dalam pikirannya, kalau menginginkan kepunyaan orang,
diambilnya tanpa permisi.

100. I Bagus Diarsa hatinya senang bercampur sedih, melihat
atma berdosa, sambil ia berjalan, tidak ada yang mengha­lang-halangi, gembira karena ada Betara Siwa, di hulu yang diikuti, pemberi­ sinar berkilauan, bala yana dipa­pasnya, sama-sama tidak mengucapkan sepatah kata.

101. Perjalanannya semakin menjauh, arahnya ke tenggara, tiba­
tiba menjumpai bambu, seluas ceritanya dahulu, itu sehektar hidupnya subur, adalah bambu, tempat penggotong mayat orang mati, di sini lagi hidup subur, ada lagi yang dilihatnya yaitu pandan.

102. Sehektar ladang dengan subur, itu ceritanya, itu tumbuh­
tumbuhan orang mati, lumpur berbau dijumpai, dalam dan baunya hamis, itu ceritanya, kumpulan kotoran-kotoran pe­rut, kotoran-kotoran orang mati.

103. Banyak atma di sana tenggelam, lebih seribuan, melon­jak-lonjak tidak bisa dicabut, alang-alang muda yang se­perti taji banyak juga, terdapat di sana-sini, itu ceritanya,
itu adalah kumpulan, rambut orang yang mati.

104. Ada atma datang dari barat, menjerit keras-keras, diikat
dengan rantai besi yang besar, itu Buta Galungan, memu­-
kul-mukuli, itu katanya atma orang, tidak membayar kaul,
menjumpai kesengsaraan panca indra, siang malam men­jerit-jerit


20