Kaca:Geguritan Bagus Diarsa.pdf/18

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

rena yang tiga, menjadi tiga wama, selalu berbuat baik, darma sekali, ada lagi sorga yang lain, merunya sangat be- ­sar, atapnya dibuat dari randon seni, halamannya berting- ­kat-tingkat.

79. Puncaknya dibuat dari manik yang indah, sinarnya ber­- kilauan, terang benderang siang dan malam, itu namanya di Windu peret, tempat persemayaman Betara Guru, se­- orang dewa yang tembus tapanya, pusat segala ajaran itu, memuja untuk kesucian, ada lagi sorga yang lain.

80. Di bawahnya tempat persemayaman Betara Brahma, me­- runya tingkat lima, atapnya dibuat dari perunggu ber- ki­lauan, keadaannya sangat ramai, ini namanya di Trepti- ­pada, inilah kahyangan Sang Nala Krepa, hasil dari orang yang menjalankan kependetaan, hatinya baik dan bersih, banyak lagi hal lain kalau kita bicarakan mengenai keada- ­an sorga.

81. Sekarang diceritakanlah I Wiracita, kira-kira ada sebulan, lamanya di sorga, dengan kawannya bersenang-senang, ber­- pergian dengan kawannya bersama-sama, bersama bida- ­dara, inilah jejaka dan ganteng-ganteng, cukup pandai da- ­lam bergaya, karena umumya muda.

82. Malam-malam bepergian, ke gunung Kelasa, bersenang­- senang, menikmati terang bulan purnama, sambil meme- tik bunga-bungaan, di antaranya ada bunga gadung, bau­- nya sangat harum, karena keharuman itu, bidadari semua­- nya senang, menikmati bulan purnama.

83. Semua pada bergembira, nafsunya pun ke luar, tidak bisa
ditahan, tidak bisa menahan kesaktian asmara, orang itu
memetik gadung, karena kesenangan hatinya, jadi bercin- ­ta kasih, bertemu asmara, karena memang harus begitu.

84. Habis bertemu asmara lalu turun, menyucikan diri di su­- ngai, namanya sungai Suranadi, kemudian mereka kem­- bali, para jejaka pria wanita, begitulah keadaannya, ti­- dak terkatakan lagi olehku, Ki Wiracita sekarang, mene-


17