Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/9

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

sekarang, kehendak tuanku, yang mana dipilihan hancurnya negara, ataukah salah seorang putra tuanku, dibuang (diusir).

14. Ada terdengar oleh hamba suara ajaib (utama), yang hamba dengar pada malam hari, adapun sebabnya di dunia ini hujan turun siang dan malam, karena raja, berputra kembar tuanku, lahirnya laki perempuan, itu yang menyebabkan bencana, kalau tidak dibuang salah seorang putra baginda.

15. Akan tidak pernah terang, bukan saja di sini, di sorga juga panik, goyang ke barat goyang ke timur, demikianlah tuanku, suara yang hamba dengar, jika dibenarkan, patut segera dilenyapkan salah seorang putra tuanku", raja, sangat bingung mendengarkan.

16. Akhirnya beliau berkata, terputus-putus diselingi tangisan "Ya aku akan menuruti, perasaanku sekarang, seperti menghancurkan permata satu peti, kalau memang demikian kehendak Tuhan, marilah kanda pulang, aku berpikir dalam hati" Rakrian patih, mohon diri, dengan penuh hormat.

17. Lalu segera berjalan, tidak diceritrakan lagi si patih, raja lalu masuk ke istana, segera naik ke tempat tidur tiada lain yang dipikirkan yang dipertengkarkan di dalam hati, tentang putra beliau, karena keduanya sangat disayangi yang laki tampan, seperti dewa Asmara.

18. Yang perempuan sangat cantik, tidak ubahnya seperti dewi Ratih, seperti sepasang tangkai bunga raja lalu memperhatikan seketika air mata beliau keluar beliau menangis tetapi tidak bersuara, rasanya tidak sampai hati membuang, karena sayang pada keduanya, itulah menyebabkan raja bingung pikirannya.

19. Yang mana diperlihara dan yang mana dibuang, jika yang wanita dipelihara, siapa yang naik tahta kemudian, karena memang yang laki diandalkan, yang akan memegang tampuk pemerintahan, jika yang putri dibuang, nantinya, jika masa bercintanya (remaja) tiba, dan kawin dia juga


9