Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/8

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

kandang, kuda gajah dan unta, ayam burung dara semua mencicit, semua mahluk panik.

7. Merasa seperti akan ada bahaya, seisi hutan bersedih, lebih-lebih manusia. semua bingung, tersebutlah maha patih, pada suatu malam tidak dapat tidur, gelisah, seperti ada yang mengganggu, tengah malam, terdengar suara yang tidak diketahui asalnya.

8. " Ih, patih Nusantara, sungguh patih tidak mengetahui, sebabnya hujan terus-menerus, tidak putus-putusnya siang dan malam. karena rajamu salah melahirkan putra, karena Lahirnya kembar laki perempuan, sekarang tiba saatnya hancur kerajaan jika tidak dibuang, salah seorang bayi itu.

9. Sampai mereka tua dan ubanan. tidak pernah terang sehari pun. jika salah seorang dibuang. akan terang benderang tidak seperti sekarang. di dunia ini penuh kebingungan, dan juga di sorga, goyang ke timur ke barat , para dewa, sangat sulit membicarakan".

10. Suara leyap. yang mendengar sekarang berkata dalam hati, benar demikian putra permaisuri, hujan dan angin kencang, tidak diceritakan malam harinya, pagi-pagi keesokan harinya, Rakrian patih menghadap, langsung masuk istana, pada waktu itu raja sedang di balai penghadapan.

11. Raja menyambut ketika melihat, disertai perkataan yang ramah. " Kanda patih" baru datang. sungguh bahagia kanda datang. jika kanda tidak segera datang, saya hendak mengirim utusan. ke rumah kanda, Rakriana patih menyembah lalu naik, duduk paling di depan.

12. Raja berkata pelan, apa sebabnya sekarang ini , seperti ada bencana , tandanya dunia ini goyang, terus-menerus hujan disertai angin, tidak pernah berhenti siang dan malam kira-kira dua bulan, gempa bumi terus-menerus, beliau para pendeta Siwa dan Buda juga mengatakan sulit.

13. Rakrian patih menyembah, perkataannya seperti orang hendak menangis Ya tuanku junjungan hamba, hamba menyampaikan untuk mengingatkan tuanku, bagaimana


8