Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/37

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

41. Jika kebetulan tidak disayang, ditempatkan di kamar ter- sendiri, waspadalah itu namanya neraka, siapa saja kalau sadar kemudian, segala kesenangan dilaksanakan sekarang, tetapi ada yang dirisaukan, dalam pikirannya, karena Ra- den Mantri, sudah beristri.

42. Dengan seorang putri yang sangat jelita, memikirkan di ke- mudian harinya, belum tentu selalu baik, guna-gunanya tetap meresap. merasa dengan diri sebagai istri yang tidak baik, nantinya bisa luntur guna-gunanya, tentu diri ter- sia-sia, karena kecantikan sekarang hanyalah palsu, kalau diumpamakan sarung keris, indahnya karena dipoles.

43. Berdampingan dengan keris Belambangan, mewah dan sangat baik, sekarang ditaruh berdampingan, ditimbun dengan emas dan uang, karena diri merasa kaya, merasa tidak kurang apa- apa. Raden Mantri sedang tidur, Ni Limbur menyuruh memanggil, utusan yang bernama I Langlangduta.

44. Tiada lama sudah tiba. I Langlangduta di istana, duduk di lantai, Ni Limbur membisiki. Langlangduta dengarkanlah, kakak minta tolong, pergilah segera, madu saya di Taman Sari, bunuhlah nanti kakak berikan kamu uang.

45. Kamu harus dapat membuat daya upaya, kakak memberi- kan uang sepuluh ribu supaya tidak ada yang mengetahui, karena dosanya bisa menjadi setan jadian, kamu pergi dengan diam-diam, jangan diceritakan kepada siapa pun pergilah tikam saja, kakak tidak kurang apa, apa yang kamu minta, Langlangduta sangat tertarik dengan upahnya.

46. Segala perkataan tuan putri, hamba mohon diri, lalu keluar dengan segera kira-kira tengah malam, Langlangduta mulai, pergi ke tamansari semua orang tidur lelap, tidak seorang pun terjaga, Langlangduta langsung menuju ke tempat tidur.

47. Tuan dewi sedang nyenyak tidurnya, dengan memeluk bantal guling, wajahnya seperti bulan purnama, disinari oleh lampu yang terang, terasa tidak dapat I Langlangduta menikam, tetapi karena tertarik dengan upahnya, karena dia memang orang jahat, dengan segala kekuatan, dia meni-

37