Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/44

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

"Paman ! Paman ! Paman yang sedang mengail, desa apakah ini?"

"Desa Daha."
"Bila diandaikan bunga, bunga apakah majikan Paman?"
"Bunga cempaka, sarinya tersembunyi, dan baunya harum semerbak". Setelah mendengar jawaban orang itu, seKetika Raden Mantri menjelma menjadi kera putih mungil. Melihat kejadian itu semua pengiringnya menangisi lua Raden Mantri. Beliau berkata,

"Paman Punta dan Jrudeh demikian pula semua hambaku, janganlah menangis! Sekarang sudah saatnya aku akan mendapatkan seorang gadis cantik. Walau pun sekarang aku berwujud kera, nanti kalau telah beristri, aku akan menjelma menjadi manusia kembali dan akan pulang ke Koripan. Panggillah aku I Dempu Awang, juallah. aku di sini, dan tinggalkan pulang ke Koripan! Sebelum ada orang membeliku, jangan aku ditinggalkan pulang, tunggulah aku di sini bersama-sama ! " Setelah mendengar perkataan Raden Mantri, semua pengiringnya berhenti menangis.

Sekarang tersebut lua Raden Galuh Daha. Beliau mimpi bersuami pemuda yang sangat tampan, tetapi berwujud kera putih. Konon kera itu dipelihara oleh awak perahu dan dapat bercakapcakap seperti manusia. Katanya kera itu akan menjelma menjadi pemuda tampan. Raden Galuh menghadap ayah dan kedua kakaknya. Beliau minta supaya dibelikan seekor kera yang dipelihara oleh awak perahu. Kera itu akan dijadikan permainan. Kemudian raja bersabda, "Anakku ! Mengapa kamu seperti anak kecil berbicara yang bukan-bukan? Kamu menghendaki permainan semacam itu! Karena kamu telah dewasa, maksudku kamu akan segera kukawinkan dengan Mantri Koripan. Kedua kakakmu akan kukawinkan dengan Galuh Gegelang dan Galuh Singasari karena mereka saudara sepupumu." Walupun demikian sabda raja, Ida Raden Galuh menolak permintaan ayahnya dan tetap ingin memiliki kera putih. Oleh karena itu, raja terpaksa mengutus para abdi ke pantai untuk membeli kera putih pada juragan perahti. Setelah kera itu dibawa ke istana, raja dan kedua putranya heran menyaksikan kera itu dapat berbicara dan bertingkah sebagai manusia. Kera memperkenalkan dirinya dengan nama I Dempu Awang. Kemudian baginda menyuruh membawa kera itu kepada Ida Raden Galuh di keputrian. Sejak itu Ida Raden Galuh tidak per-

38