Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/245

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

2.14.2 Terjemahan

Sampi Wadak C


Konon adalah sebuah dongeng, sekepeng murah, dua kepeng mahal.


Tersebutlah raja negeri Daha sedang berburu di hutan. Beliau menjumpai sebuah batu besar yang permukaannya rata. Beliau heran menyaksikan keindahan batu itu dan menurut pendapatnya, batu itu cocok ditempatkan di halaman depan istana. Sesudah itu beliau bersabda kepada I Patih Gajarudeh,


“Hai Patih, barang siapa dapat mengangkut batu ini ke halaman depan istana, akan kuberi Raden Galuh!” Setelah selesai berburu beliau pulang ke Daha.


Ketika raja bersabda di hutan, didengar oleh seekor sapi besar. Sapi itu bernama I Sampi Wadak. Keesokan harinya batu itu didorong oleh Sampi Wadak sampai ke halaman depan istana. Baginda heran melihat batu yang pernah dilihat di hutan itu. Kemudian Sampi Wadak menghadap Baginda,


“Tuanku, batu ini hamba yang membawa kemari, sekarang hamba mohon putri Baginda Raden Galuh”’. Sakit seperti ditikam hati beliau mendengar ucapan I Sampi Wadak. Ada seorang dayang bemama I Bayan. Atas perintah raja I Bayan dirias menyerupai Raden Galuh. Setelah selesai, raja bersabda,


“Hai, Sampi Wadak, inilah putriku, Raden Galuh, ajaklah dia!”


“Tuanku, dia bukan Galuh Daha, melainkan I Bayan. Tuanku jangan berbohong! Jika Baginda mengizinkan, negeri dan istana ini akan hamba hancurkan.’’ Beliau sedih mendengar ucapan Sapi ita. Beliau menyuruh seseorang mencari Raden Galuh. Raden Galuh disuruh memakai kain robek, agar I Sampi Wadak mengurungkan niatnya mengambil Raden Galuh. Walaupun Raden Galuh memakai kain robek, | Sampi Wadak dapat mengingati Raden Galuh. Karena itu, I Sampi Wadak segera mengambil Raden Galuh, kemudian dilarikan ke hutan lebat. Raden Galuh bersedih hati dan menangis serta menggil ketakutan akan dimakan oleh I Sampi Wadak.

Sekarang tersebutlah | Sampi Wadak telah sampai di hutan, dijumpainya sebuah pohon beringin. Di sanalah Raden Galuh di-


239