Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/103

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Tersebutlah sekarang keadaan di Koripan. Setelah tiga hari Raden Galuh dan Gusti Made Subandar meninggalkan istana, barulah Gusti Wayan Sekar menanyakan ke mana perginya Raden Galuh dan Gusti Made Subandar. Gusti Wayan Sekar melapor kepada raja akan hilangnya mereka. Raja menjadi marah dan mengerahkan rakyatnya untuk mengejar Gusti Made Subandar. Baru saja mereka akan berangkat, tiba-tiba datang seorang patih dari Daha membawa surat kepada raja. Surat itu dibaca oleh baginda dan isinya menyatakan permohonan ampun serta menyampaikan bahwa Raden Mantri Made telah kawin dengan Raden Galuh. Dikatakannya juga bahwa Gusti Wayan Sekar adalah kakaknya. Setelah membaca surat itu, raja amat senang dan segera memberi tahu rakyat supaya membatalkan keberangkatan mereka mencari Gusti Made Subandar. Raja bersabda kepada Raden Galuh,

"Hai, Anakku Galuh, kalau kamu mengaku putri raja Daha, tidak akan terjadi keributan seperti sekarang ini ! "

"Maaf, Ayahanda, dahulu hamba tidak mau mengaku bahwa hamba putri raja. Seandainya hamba mengaku putri raja, ya kalau Ayahanda percaya, kalau tidak, bukan main malu hamba". Selanjutnya tidak diceritakan kejadian di Koripan, tetapi diceritakan di Daha akan dilangsungkan perkawinan antara Raden Mantri Made dengan Raden Galuh Made . Raden Mantri Koripan dan istrinya, Raden Galuh Daha, diiringikan oleh para patih, menteri, dan rakyat pergi ke Daha. Setelah tujuh hari, beliau pulang ke istana Koripan.



97