Kaca:Babad Praya.pdf/142

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

132


waktu perang Karang Asem dahulu,

bermusuhan dengan Mataram,

Anak Agung yang menjaga.


415. Pringga diserang orang,

seperti itulah tingkahnya,

Raja memerintahkan takluk,

Anak Agung lalu lewat,

ke Sumbawa ke desa Sateluk,

sebab sayang desanya,

dan sayang rakyatnya.


416. Nanti belakang kita perhitungkan,

lalu ada Redla Allah,

Mataram menang rakyatnya utuh,

semua utuh seperti biasa,

maka sekarang Gusti ke kota,

Gusti ke Cakara lewat Bayan,

Nyoman Batuaya berkata.


417. Dan sudah terbuka pikirannya,

benar sekali dan sekarang hamba pamit,


Anak Agung ito nyanggrain.


415. Pringga tegebuk si' dengan,

mara' sino tetingkahanna gati,

datu ngandikayang nungkul,

Anak Agung batrus liwat,

aning Sumbawa ngungsi

tipa' desa Senteluk,

sebab si' na nunang desa,

lan nunang panjak na malik.


416. Hera' mudi ta itungan,

jari ara' kasuka' Allah siwulih,

Mentaram menang panjak na butuh,

pada tile mara' bengan,

sangka' nengka Gusti sila' turun julu'.

turun Gusti lengan Bayang,

Nyoman Batuaya bemanik.


417. Serta was ara' le' pikirna,

patut lalo' nengka kaji batrus bepamit,