Kaca:Babad Praya.pdf/107

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

300. Laskar Praya merasa beruntung,

memungut nasi bekal,

maka mati dua orang,

si Praya kesamaran,

kawan sendiri dipedang,

tidak saling tanda,

gelap gulita seperti,


301. Haji Yasin bersama permenak Praya,

terus mengejar si Bali,

sambil membongkar kubu,

lalu di angkut masuk desa,

benteng di leneng bersih,

ludes amblas tandas,

seserpih tak tertinggal.


302. Sudah diangkut masuk desa,

lalu dibutnya,

pagar pertahanan desa,

setiap gerbang dibangun,

kubu jadi berlapis lapis,

yang di hutan konon,

sudah masuk desa.


303. Kita tinggalkan yang di
praya,

si Ida Nyoman tersebutkan,

dengan para pengiringnya,

masuk kedesa Puyung,

saat malam dinihari,

desa puyung gaduh,

Anak Agung sangat terkejut,


300. Soroh Praya lebih untung
prangena,

si ngokor takilan nasi',

puput mate dua,

rowang Praya kesarungan,

batur payu ta klewangin,

nde'na saling tanda',

peteng ibut mara' ta jait.


301. Haji Yasin baren premenak
Praya,

batrus na nruktuk bali,

sambilan nggagar petak,

trusna kajang tama desa,

tuting petak leneng bersih,

liar lentos pusat,

sebila' ndi' nara' masih.


302. Was bue' selapu'na tama
desa,

batrusna pina' gelis,

suteran dalem desa,

bialng jebakna wangunang,

petak jari brampih rampih,

sile' gawah kocap,

was bue' tama desa malik.


303. Sile' Praya nde'na malik
tekocapang,

Ida Nyoman kocap malik,

selapu' iringana,

tama desa Puyung pada,

wayan kelem was dinari,

desa Puyung gewar,

Anak Agung taget gati.