Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/40

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

31


kewala tusing macaling,

senglad yen ngaku manyama,

di batis tuara adung,

nyuun eduk kumis jenggot",

Lenga Wangi,

ngucap, "Data embok raoosang".


75. Indik panamiu tan kocap,

benjangne kacrita mangkin,

usan umatur suksma,

maring Dane Jero Dukuh,

maka miwah yanak karo,

wit subakti,

tumuli pamit majalan.


76. Jero Dukuh angen pisan,

miwah yanak maka kalih,

tan sida antuk ngengsapang,

emehan lampahin buduh,

Lenga Wangi Lenga Sekar,

punggel mangkin,

sang kalih malih lanturang.


77. Mamargi sok matindakan,

nincap alas jurang bukit,


hanya tak bertaring,

aneh rasanya bila mengaku bersaudara,

kakinya sudah tak sebanding,

rambut tiuk, kumis dan jenggot",

Lenga Wangi,

berujar "Macam-macam kakak katakan".


Mengenai penerimaan tamu sudah selesai,

diceritakan esok harinya,

selesai mengucapkan terima kasih,

kepada Jero Dukuh,

dan kepada kedua putrinya,

berdasarkan hati tulus,

lalu mohon pamit terus pergi.


Jero Dukuh sangat belas kasihan,

demikian juga kedua orang putrinya,

tidak dapat melupakannya,

malah-malah bisa gila

Lenga Wangi dan Lenga Sekar,

diceritakan sampai di sini,

lalu dilanjutkan dengan mereka yang pergi.


Berjalan mengikuti langkah,

masuk hutan turun lembah naik bukit,