Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/33

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

24


"Uduh adi",

I Cupak gelis manimbal.


49. "Sotaning beli menyama,

padaduanan teken adi,

buka sepite upama,

jele melah pada tikul,

beli nyadia suka duka,

nutug adi,

satiba-tiba majalan.


50. Minab adi seduk pisan,

takilane gagah jani,

uli semengan makenta,

sinah adi liwat seduk",

I Gerantang alon manimbal,

"Becik beli,

rarisang merika majengan.


51. Titiang tan marasa layah",

I Cupak manimbal gelis,

"Yan keto melah majalan,

ebet gede beli takut",

I Gerantang tan atulak,

kocap mangkin,

sampun sore ceritayang.


52. I Cupak lemet kalintang,

atindak labuh gulintik,

tumuli age mangucap,

"Jalan mreren adi malu,

takilane melah gagah,


"Dubai adikku",

I Cupak segera menjawab.


"Karena aku bersaudara,

hanya berdua dengan kamu,

seperti halnya penjepit,

baik buruk sama-sama pikul,

abang bersedia suka dan duka,

mengikuti kamu,

entah akan ke mana pergi.


Barangkali kamu sudah lapar,

marilah buka bekal,

sejak pagi belum makan,

pasti kamu sangat lapar",

I Gerantang perlahan menjawab,

"Baiklah abang,

silakan makan dulu.


Saya tak merasa lapar",

I Cupak segera menyahut,

"Jika demikian lebih baik berjalan,

hutan lebat abang takut",

I Gerantang tak menolak,

selanjutnya,

hari sudah sore diceritakan.


I Cupak sangat lemah,

selangkah jatuh tak berdaya

seraya lalu berkata,

"Marilah istirahat dulu,

lebih baik bekal dibuka,