Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/126

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

pang rahayu,

ne sekar pudake bakta. (GS:53)


Caciren I Ratmasemara,

neher wicana ring hati,

Ni Kerut nganengneng bongong,

semu kangen lawut ngeling,

nginceping munyin tulis,

tuhu mangelacang kayun,

Sang Bimaniu kacarita,

memerih Sang Diah Sitisundari,

tusta lampus,

tan surud tekening pejah. (GS:56--57)


Terjamahan:

Bunga pudak yang ditulis,

syair yang ditulis dalam suratnya,

pada waktu sang Bimaniu,

mencari Dewi Sitisundari,

setelah selesai ditulis,

dibungkus dengan kain sutra halus,

I Ratnasemara berkata,

Pergilah Ibu sekarang,

supaya selamat,

bunga pudak ini Ibu bawa, (GS:53)


Bertanda tangan I Ratnasemara,

lalu dibaca dalam hati,

Ni Ketut memandang termenung,

berwajah sedih lalu menangis,

meresapkan isi surat,

sungguh menyedihkan hati,

Sang Bimaniu diungkap,

mencari Diah Sitisundari,

tidak mundur menghadapi kematian. (GS:S6—57)

115