Kaca:Geguritan Rusak Sasak.pdf/80

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

Kadiri desa,

aukud tuara kari.


249. Anak Agung Ngurah kantun
mamawosang,

pacang paparan malih,

mangun Sagarayang,

mangerista dusun desa,

sane tonden matur bakti,

kari ngan tusang,

ngantos dewasa becik.


250. Tan carita pari polah bilang
desa,

gugamel raja Bali,

prabekel punggawa,

sami mangipuk rencang,

kudang kebo bantcng mati,

malalawaran,

tiniba banci.


251. Sapakeneh pada ngae
dademenan,

arak berem matindih,

brendi limunada,

tatabuhan tan pegat,

gandrunge masolah sai,

buka dadakang,

tamiu koko ngerauhin.


252. Tuan residen Danambarah


80


itulah sebabnya bebas
meninggalkan,

desa Kadiri,

karena seorang pun tidak ada
yang tinggal.


Anak Agung Ngurah masih
membicarakan,

akan didatangi lagi,

membangun Sagarayang,

menghancurkan desa dan
kampung,

yang belum mau tunduk,

tinggal menunggu hari yang
baik.


Tidak diceritakan
tindak-tanduk orang di
tiap-tiap desa,

wilayah kekuasaan raja Bali,

perbekel dan punggawa,

semua mengatur rakyat,

tidak terhitung kerbau dan
sapi mati dipotong,

yang dimasak.


Sekehendak hatinya semua
membuat yang disenanginya,

arak dan berem (minuman
khas Bali) berlimpah-limpah
brendi dan limunada,

bunyi gamelan tidak
putus-putusnya,

tarian gandrung setiap saat
dipergelarkan,

seperti mendadak,

ada tamu mendatangi.


Tuan Residen Danambarah