Kaca:Geguritan Rusak Sasak.pdf/73

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

222. Mangawonang desa Marong
Analikan,

mangkin ucapang malih,

Anak Agung Ngurah,

puput babawos ida,

ring anakda saking Bali,

nyaatang ngerista,

i Praya satru mawit.


223. Baak kangin kulkul tambure
matimbal,

ring Batujai kalih,

Sukarara desa,

pamating sami bungah,

ne di Sukarara becik,

solah mangambiar,

mairing gunung sari.


224. Sikep tumbak
masoroh-sorohan ngranyab ,

ada mahoncor putih,

ada moncor barak,

ada maoncor jenar,

sanjata dalem makadi,

murub maprada,

garit rnacakra raspati.


225 . Musus emas makalung
maoncor ngeranyab,

ikuh merake pakrining,

soroh ne kaucap,

babaruka muleyang,


Anak Agung Ketut
Karangasem berada di sana.


Mengalahkan desa Marong,

dan Analikan,

sekarang disebutkan lagi,

Anak Agung Ngurah,

sudah selesai pembicaraannya,

dengan putranya dari Bali,

berusaha untuk
menghancurkan,

Peraya asalnya musuh.


Menjelang pagi bunyi
kentongan dan tambur
bersautan,

di Batujai,

dan di desa Sukarara,

Pasukan semua dengan
gagahnya,

yang di Sukarara sangat baik,

terpencar,

diikuti pasukan gunung sari
(nama pasukan).


Pasukan tombak
berkelompok-kelompok
berkilauan,

ada yang bertangkai putih,

ada juga merah,

dan ada yang kuning,

seperti senjata dalam,

gemerlapan berperada,

tombak cakra sangat indah.


Dengan pangkal emas
berkalung dan tangkainya
gemerlapan,

memakai bulu ekor merak
yang indah,

73