Kaca:Geguritan Rusak Sasak.pdf/168

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

531. Parempatan margi jimbar,

kakayonan mangapit pinggir
margi,

dokare masih maselur,

sane ngimbuhin bungah,

ban pamargin watek
punggawane rauh,

ne manunas rawos nyabran,

mamarek I Gusti Patih.


532. Makadi padanda kerta,

mangertanin sagama Tirta
sami,

sareng nemnem kicen
lungguh,

lalima mangamelang,

brata Ciwa sridanta gening
manulus,

ne asiki Boda paksa,

sami wibuh tatwa aji.


533. Sababawos matapakan,

linging sastra loka dresti
makadi,

darma kapilug antuk,

arta pitumbuk jagat,

lewih linggih I Gusti Patih
kawuwus,


kelihatan sangat cocok,

sebagai tempat beristirahat

bagi orang yang hendak

mandi membersihkan diri.


Perempatan jalannya luas,

dengan pohon-pohonan
mengapit di pinggir jalan,

dokar (kereta kuda) lalu
lalang,

ikut menambah indahnya
kota.

karena perjalanan para
punggawa yang datang,

untuk meminta
petunjuk-petunjuk
sehari-hari,

kepada Gusti Patih.


Seperti pendeta,

yang memberi petunjuk
(ketentraman) kepada umat
Hindu semua,

enam orang yang diberi
kedudukan,

yang lima orang memegang,

sebagai pendeta Ciwa yang
suci,

yang seorang lagi sebagai
pendeta Buda,

semuanya ahli dalam filsafat
dan ilmu pengetahuan.


Semua pembicaraan,

berdasarkan ujar-ujar sastra

(ilmu pengetahuan) dan
menurut ajaran tata susila

yang disebut dharma yang

tidak dapat dipengaruhi oleh

harta (harta benda) sebagai