Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/71

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

ingin memeluk dan mencium,

tangannya seperti belalai gajah,

perilakunya seperti orang kecil,

berkata pelan,

yang diajaknya menyembah.


5. Tak peduli yang dikatakan,

aku ini (hanya) mengiringkan,

Sang Dyah segera disembunyikan,

berlindung di bawah pohon
kemuning,

samar tak terlihat,

Ratna Rengganis terus berjalan,

menghadap Raja Putra,

seluruhnya yang menghadap,

mengunjunginya,

kepada Ni Mas Argapura,


6. Mereka semua memberikan salam,

Raden Banjaransari,

hatinya merasa sangat senang,

seperti gadung disiram air, [23]

kenyang tanpa makan,

berwibawa tanpa busana,

seperti orang sakit
mendapat obat,

Raden Mas Banjaransari,

berkata,

pelan sambil tersenyum manis.


7. Wahai, Mas Ayu junjunganku,

tak henti-hentinya aku


5. arsa ngaras amarugul,

aṣṭa nulale gajah,

tingkahe lwir rare cili,

alon matur,

sang liningan saha sembah.


5. Masa bodo ingandika,

kaula iki angiring,

Sang Dyah sigra siningidhan,

alingan ring wit
kamoning,

samar datan kaaksi,

Ratna Rengganis pun laju,

marěking Raja Putra,

sakatahe kang anangkil,

angunjungi,

maring Ni Mas Argapura.


6. Ramya sami asung
salam,

Rahaden Banjaransari,

lintang tuşta galih nira,

lwir gadhung kasréban
warih, [23b]

wareg datan amukti,

bhungah tan anandang huyung,

lwir wong agring
olih tamba,

Raden Mas Banjaransari,

angandika,

alon sira saha smita.


7. Duh, Mas Ayu jiwata,

tan pgat sun ngati-