Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/51

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

45
Sang Raja Mukaji mohon
pamit,
kemudian, menaiki kereta,
berkuda hitam sangat bagus.

amit Sang Raja Mukaji,
munggaheng wahana,
kuda irěng angrawit.

14. Memutar gada dan tameng
besinya berbelalai,
kuda lari dipacu agak miring,
bisa berlari dengan kencang,
kemudian, diliha1nya musuh
di medan perang,
di situ kemudian [15b]
ditemukan,
dengan kereta,
Sang Raja Nusantara.

14. Mutěr gadha parise
nira malela,
kudane tangkěb miring,
bisa ngijik niklang,
msěh maring pabratan,
anulya mangke [15b]
kapanggih,
lawan wilmana,
Sang Prabhu Nusontara.

15. Tidak dilihat yang sedang
melakukan pertempuran,
terlihat Raja Mukaji,
semangat menyerang,
Sang Raja Nusantara,
berkata lancang sambil
menuding,
raja sisa-sisanya,
hai, anjing kamu Mukaji.

15. Dan tuminggal maring
sang magut yudha,
kuton Raja Mukaji,
pakșa amapaga,
Sang Raja Nusontara,
anabdha aśruh
manuding,
sișaning raja siko
anjing Mukaji.

16. Karena kamu belum kalah
kedua kalinya,
sedikit pun tidak merasa
malu,
tidak punya rasa kasihan,
meninggalkan agama keturunan,
dari para buyutmu jaman
dahulu,
agamanya dari Iklab,
sekarang kamu tinggalkan.

16. Panora durung picundang
ping rwa
nora merang sědi-
dih,
nora kumanmatha,
tilar gama tamayan,
saking buyut nireng
nguni,
gamaning Iklab,
manke sing ko nolaring.