Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/31

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

25

4. Balaslah aku Rengganis,
Mas dari Argha,
menarik keris,
kemudian, ditusukkan pada dada,
di atas payudara,
tetapi sedikit pun
Ambarawati tidak luka
jika demikian sama-sama kebal,
saling menusuk,
sama-sama terbang ke angkasa,
berada di alam terbuka,
Sang Dyah mengadu keberanian,
tidak ada yang mau mengalah.


5. Kemudian, kerisnya patah hancur lebur,
dengan tiba-tiba
Sang Dyah mengambil pedang,
mereka berdua saling menebas dengan pedang
keduanya sama-sama jaya
tetapi yang hancur pedangnya,
lalu keduanya sama-sama berhenti
sama-sama merasa lelah,
keringatnya keluar bercucuran,
setelah benstirahat lalu bangkit lagi,
mereka berdua kembali sehat,
Sang Putri dari Nusantara.


4. Walĕs ingsun I Rĕngganis,
Mas ing Argha,
hanarik curigha,
sinudhuk haneng jajane,
ring saduhur ring susu,
datan pasah Ambarawati,
yan mangkana dhigjaya,
anudhūk sinudhuk,
samya mambur anggagana,
haneng tawang,
Sang Dyah atanding kawanin,
tanana kang kasoran.


5. Rĕmĕk ajur putung curigha kalih,
dan tumdak,
Sang Dyah nambut pdhang,
pdhang pindhang karone,
dhigjayane sakupu,
malah rĕmĕk pdhange kalih,
kalih ira rerene,
smya ngrasa lesu,
paringate drĕs tumdhak,
wusnya reren,
mari lĕsun nira kalih,
Sang Putri ing Nusontara.