Kaca:Geguritan Calonarang.pdf/42

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

manah,

angling sira sang yati,

madura wacana,

singgih paramesuara,

tan simpang ling nikang aji,

sasuka duhka,

keramaning wang dumadi.


140. Apan pangdanira sanghyang jagat karta,

mandareng keding aji,

luputing duskerta,

pangligau Sang Hyang Sakra,

katekan sira durniti,

ndatan saswata,

mulus sihing Widi.


141. Abecik wangumen punang parayascita,

duluran puja wali,

makadi pahoman,

amanca bali kerasa,

turunaning Sang Hyang Widi,

saupakara,

sawidananing uti,

142. Maran sidaning gati hana

sih Sang Hyang, nugraha seri bupati,


kesucian hati,

berkata beliau sang pendeta,

manis suaranya,

ya yang mulia penguasa tertinggi (raja),

tidak salah kata-kata yang mulia raja,

susah dan senang,

adalah suratan nasib orang yang lahir ke dunia.


Sebab hal ini memang diadakan oleh pencipta dunia,

apalagi sebagai paduka raja,

(mana mungkin) luput dari hal-hal yang tak baik,

sebagai contoh, Sang Hyang Sakra,

juga tertimpa kesusahan,

tidak senang terus,

(tidak) selalu dikasihi Tuhan.


Lebih baik diadakan upacara penyucian,

disertai dengan pemujaan,

terutama api pemujaan,

serta upacara korban panca wali kerasa,

memohon turun Sang Hyang Widi,

(dengan) segala kelengkapan saji-sajian,

(atau) bagaimana semestinya

aturan upacara korban.


Mudah-mudahan segera turun

belas kasihan Tuhan,

menganugerahi yang mulia raja,