Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/60

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

2.3.2 Terjemahan

Raden Mantri Kalimburan

Tersebutlah raja Koripan mempunyai seorang putra laki-laki. Setelah Raden Mantri dewasa dan cukup umur untuk kawin, beliau ditanya oleh raja, demikian sabda baginda,

"Hai, anakku manis, sekarang kamu telah dewasa dan sudah pantas beristri. Saudara sepupumu di Daha juga telah dewasa. Maukah kamu kawin dengannya? Jika Ananda setuju, Ayah akan bersiap-siap menghubungi pamanmu di Daha, putrinya akan kupinang untuk kukawinkan dengan Ananda."

Raden Mantri menjawab, "Ya, jika memang Ayahanda menghendaki hal itu, hamba tidak menolak kehendak Ayahanda." Karena demikian kata putra beliau, lalu baginda menulis surat, akan dikirimkan kepada raja Daha. Maksud surat itu tidak lain bahwa beliau meminang putri raja Daha, Raden Galuh untuk dikawinkan dengan putranya. Setelah surat itu selesai Sang Prabu menyuruh I Punta membawanya ke Daha. I Punta berangkat dengan menunggang kuda. Setelah beberapa hari dalam perjalanan melalui hutan rimba, naik jurang turun lembah, akhirnya I Punta sampai di Daha. Ketika itu raja Daha sedang dihadap oleh para menteri dan hulubalang. Wah, penuh sesak orang-orang menghadap raja. Ketika baginda melihat I Punta datang, lalu beliau bersabda,

,,Hai, I Punta datang kemari. Apa keperluanmu?" I Punta berkata seraya .menyembah, "Ampun, Paduka Tuanku. Kedatangan hamba kemari menghadap Tuanku karena hamba diperintahkan untuk menyampaikan surat kepada Baginda".

"Mana surat itu? Apa kira-kira hal penting yang hendak dibicarakan, tidak biasanya kamu datang, Punta?"

"Ampun Tuanku, apa kehendak adik .baginda hamba tidak tahu." Demikian kata I Punta, lalu dipersembahkannya surat itu kepada baginda. Raja mengambil surat itu dari I Punta, lalu beliau membaca. Setelah dibaca, beliau bersabda, '"Punta, jangan dulu kamu pulang, tunggulah sebentar di sini, pergilah ke serambi selatan di tempat permaisuri karena beliau berada di sana."

"Daulat Tuanku". h.emudian dia segera menuju ke serambi. Permaisuri melihat I Punta, lalu be'iiau bersabda,

"Kamu baru datang Punta? Mengapa tiba-tiba Punta datang

54