Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/136

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

tup kendang itu dan minta agar Raden Mantri segera datang ke Daha. Setelah selesai ditulis, surat itu diberikan kepada burung perkutut. Burung perkutut membawanya ke Koripan. Baru saja sampai di hutan, tiba-tiba dia lapar, lalu mencari makan. Sedang dia mencari makan, tanpa disengaja surat itu jatuh di hadapan ular Aya. Konon ular itu bisa berbicara seperti manusia dan dapat pula membaca. Setelah surat itu terlihat olehnya, lalu segera dibaca. Itulah sebabnya, ular itu cepat pergi ke Daha hendak ikut menebak kulit penutup kendang. Setelah tiba di istana, ular ditanya oleh raja,

"Mengapa kamu datang ke mari?"

"Tuanku, hamba mendengar berita bahwa Tuanku mengadakan sayembara. Kabamya, barang siapa dapat menebak kulit penutup kendang milik Tuanku ak:in mendapatkan hadiah Ida Raden Galuh."

"Ya, benar! Apakah kamu akan ikut menebak kulit kendang itu?" demikian raja bertanya.

"Ya, Tuanku."

"Kendang itu akan kukeluarkan sekarang, tetapi kamu tidak boleh menebak lebih dari dua kali!" demikian raja bersabda.

"Silakan te bak."

"Kulit kambing!"

"Salah".

"Kulit tuma!"

"Betul", sabda raja. Karena ular Aya yang berhasil menebak kulit kendang itu, dialah yang mendapatkan Ida Raden Galuh. Raden Galuh diajak ke hutan dan dimasukkannya ke dalam guanya. Diceritakan Raden Mantri Koripan bermimpi memukul-mukul bunga matahari dan jatuh di pangkuannya. Oleh karena itu, makna mimpi tersebut ditanyakan kepada I Gusti Patih. Gusti Patih menerangkan maknanya,

"Tuanku ! Maknanya amat bagus. Jika Tuanku pergi berburu ke hutan, pasti akan mendapatkan banyak binatang dan kalau mencari ikan ke laut, Tuanku akan mendapat banyak ikan. Bila tinggal di istana, Tuanku akan kedatangan seorang gadis".

"Sebaiknya ke mana aku harus pergi?" demikian Raden Mantri. Menyembah I Gusti Patih,

"Menurut pendapat hamba, Tuanku lebih baik memilih per-
130