Kaca:Babad Praya.pdf/96

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

86


yang di depan bertempur,

yang di belakang sama mati,

karena kodrat Iradat Allah,

seperti orang menontan gandrung,

seperti bersenang saja,

mengemban anak mau didukung,

yang lain ingin membuat anak.


270. Para pendekar pilihan,

sisa mati banyak berlari,

keliang mamben merasa malu,

mau dipuji oleh Bali,

sangat mengandalkan diri,

memang kesohot kebal,

baru berniat mendekat,

berancang-ancang memedang,

tak tahu lambungnya bergeronggang.


271. Terkena pedang si Praya,

tak tertolong nyawanya,

muntah keluar nyawanya,


alamat mau menemui bencana,

kawannya cepat semua,

menyeret mayat bergerus,

lalu keluar desa,

pertempuran sengit sekali,

mami' Sapian Haji Talib bertempur.


"sijari julu masiyat,

simudian mate tarik,

anging si kasuka' Widi,

ambulan dengan manto gandrung,

mara' dengan dedemenan,

ngemban kanak mele ta sungki'

lai ara' melena gen miya' anak,


270. Yen manusa si gagelikan,

sisan mate lue' berarti,

kaliang mamben brangen ila',

mele ta jungjung si Bali,

sanget ngendelang diri,

tapi mula ta kasub teguh,

baru na brangen ngulahang,

ngamet brangen gen nglewangin,

nde'na tao' lambung na was bageronggang.


271. Kena si kelewang Praya,

banjur nde'na bau tulungin,

nguta' ngoron sugul nyawana,

alamat gen ndait sakit,


rowangna pada gelis,

ngoros bangke bagagrus,

batrus ya sugul desa,

siyat masih pijer gati,

Mami' Sapian Haji Talib pada mara.