Kaca:Babad Praya.pdf/76

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

66

memberi tahu temannya semua,

akan membangun kubu besok,

bahannya pohon pinang,

pohon kelapa,

Bambu dendeng bambu galah,

besok itu harus selesai.


202. Tak terkisahkan gelap pun terang,

pagi-pagi semua laskar,

membuat benteng lengkap kokoh,

dibuat terburu-buru,

tak lama jadi dan kokoh,

Anak Agung meminta,

membangun menara lagi.


203. Menara meriam mau dibangun,

tak lama menara pun jadi,

lebih tinggi dan kokoh,

Anak Agung berucap perlahan,

paman Tegeg menara sudah selesai,

meriam sudah di atas,

di atas gereja berjajar.


ndawuhin rowangna selapu’,

gen wangun gelar si jema’,

Jari lakar lolo bua’lolo nyiur,

apel dendeng apel gajah,

Si jema’ mangdana jari.


202. Nde’na kocap peteng benar,

benar desa kawula silue’,gelis,

miya, gelar sregep kukuh,

pada piya’ seserekan,

nde’na suwe jari gelar serta kukuh,

Anak Agung ngraosang,

ngewangunang greja malik.


203. Greja meriam gena wangun,

nde’na suwe greja meriam was Jari,

lebih atas serta kukuh,

Anak Agung alon ngandika,

bapa’ Tegeg greja was jari tur kukuh,

meriem was pada le’ atas,

bawon greja pada bejejer.