Kaca:Babad Praya.pdf/72

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

62

laskar semua,

semua heran melihat,

tak tersebut arhian,

si Anak Agung,

lagi dihadap para punggawa.


PUH PANGKUR.


190. Sangat susah perasaannya,

Anak Agung dan sangat marah,

ingat akan laporannya dahulu,

ke Anak Agung ayahandanya,

itu sebabnya marah dan risau,

karena laporannya berlebihan,

kepada ayahnya sangat pasti.


191. Diam tak mengeluh tak berucap,

malu akan hasrat besarnya,

karena sudah ia pastikan.

ketetapan hasrat hatinya,

akan mengumpulkan semua jararahan,

uang emas dan perak,

Sampai kayu ramuan lumbung.


pemating selapu’,

tarik pada benga’ gegita’,

neng nde’ kocap Anak si Agung kocap,

malik ketangkil si’ prepunggawa,


190. Lebih susah pekayunan,

Anak Agung serta merang gati-gati,

inget le’ atur na julu’,

le’ Anak Agung mami’na,

ya sino lantaran merang tur Sungut,

dening atur na langsotan,

le’ mami’na tegas gati.


191. Momot ngengkus nde’ngandika,

si’ ngila’ang genjahang,

le’ dalem pikir,

dening was puput sijulu’,

gagenjahang pekayunan,

gen ngumpulang jejarahano selapu’,

si aran kepeng emas selaksa,

tuting reramuan sambi,