Kaca:Babad Praya.pdf/70

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

60

185. Seperti lampu turun kepohon beringin,
di tengah kota sekitar pukul 11,
seperti cahaya fajar,
kelihatannya cahaya dari langit itu,
seperti bulan purnama,
banyak terheran orang,
melihat cahaya itu,
lain lagi tingkah Praya diperangi,
setiap hari tak putusnya.


186. Kelihatan banyak datang prajurit,
meronda sekitar dua puluh ribu,
masuk ke kota Praya,
berpakaian seragam,
semua putih tak ada yang lain,
sampai tangkai tombaknya,
putih semua bercahaya.
satu tak ada lain,
semua masuk waktu magrib,
lalu hilang dalam desa.


187. Waktu itu berganti rasa bumi,
seantero Sasak,
barangkali itu wabah petaka,
malam hari sangat dingin,


185. Mara’ damar turun tipa’ waringin,
tenga’ desa; wayan pukul solas,
mara’ benar timu’-timu’,
penggita’ cahya sile’ langit,
mara’ bulan purnama,
luwe’ si benga’ batur,
pada gita’ ruwan cahya,
lain malik, tingkah Praya
sita syatin,
bilang jelo ndi’na pegat.


186. Banjur luwe’ panyrio’ pemating,
si menyanggra, pemating
dua laksayan,
tama ojok Praya bae’,
yen pekakas kocap patuh,
pada puti’ nde’ nara’ lain.
tuting watang tumbakna,
puti’ Selapu’na gembur,
sai’ nde’ nara’ carkna,
pepatuhan, tama Wayan
waktu magrib,
batrus encep dalem desa.


187, Sedek sino nyalin rasan gumi,
song keni Sasak,
pilih na ya bahla,