Kaca:Babad Praya.pdf/61

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

51


157. Bakilah kalau demikian,
engkau,
ku minta dengan sangat,
jangan kamu ceritakan,
ihwal dompetku hilang,
soal aku jatuh apalagi,
jangan kamu tuturkan,.
aku malu, ku marahi kamu.


158. Ini wang sama-sama dua puluh lima,
semua diberikan,
malam pun turun gelaplah desa,
sudah bubar semua prajurit
masuk kedalam desa,
sudah sampai di Puyung.


159. Para punggawa yang tugas meronda,
menuju kemah rondanya,
desa Praya disebutkan,
Guru Wayah mami’ Diraja,
lukanya cuma nyamping,
manusia Praya,
ada dua orang mati sabil.


160. Kalau si Kupar banyak mati,
lain pula kita tuturkan,
manusia yang di hutan,
sudah mendapat warta penuh,


157. Awo’ ngka mun sekeno kamu pada,
aku endeng ase’ gati,
nda’ kamu tuturan,
le’ tingkah lompa’ku telang,
le’. raba’ku enda’ gati,
ndi’ kamu tuturang,
hila’ aku kamu ku sili’


158. Ne kepeng pada selae jari belanja.
selapu’na ta icanin,
kepeng jari belanju,
trus lai’ peteng desa,
was buntas lapu’ pemating,
pada ngungsi desa,
Puyung tama pada tarik.


159. Para punggawa senuga’ sipada nyanggra,
bilang penyanggrana hungsi
desa Praya no kocap,
Guru Wayah mami’ Diraja,
metatu lambikan nyimpir,
manusia Praya,
ara dua sino si sabil.


160. Yen si Kupar lue’ gati mate banggar,
lain tetuturang malik,
tau sile’ gawah,
was mau’ denger cerita,