Kaca:Babad Praya.pdf/109

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

99


aku minta kesediaanmu,

kalau masih tetap,

baktimu kepada Ratu Lingsir.


308, Besok bersama aku masuk,

Praya kita serbu lagi,

supaya cepat keruan,

kalah menang di hati besok,

biar aku yang meladeni,

si anjing kurap Praya,

setapak aku tak bergeser.


309. Bila mati pasti masuk sorga,

turunan Raja Agung,

mencari kematian,

melalui peperangan,

seperti ucapan ayahanda,

Kusuma Warna,

dan Puspita Warsi.


310. Para Punggawa berhatur
bersama,

Ratu Bhatara kami,

dewa susuhunan,

mustika bumi sasak,

apa gunanya kami ini,

hari besok,

sabunglah kami ini.


311. Kalau hamba sudah mati di
Praya,

seorangpun tak ada hidup,


ku endeng prangenda malik,

munda masih manggeh,

baktinda le' ratu lingsir.


308. Jelo si jema' dengan tiang
bareng tama,

Praya teregah malik,

mangdana njrek kruwan,

kalah menang jelo sijema',

alur tiang jema' nimpalin,

cicing gudik Praya,

setampak ndi' tiang sirikin.


309. Pasti mate swarga mbe
genta tatipa,

tereh mula ratu luwih,

meta kapatian,

jalaran le' paprangan,

mara' ling ucapan Haji,

Kusuma Warna,

dan Puspita Warsi.


310. Prepunggawa matur pada
pepatuhan,

ratu Bataran kaji
dewa susuhunan,

pamustikan jagat sasak,

apa pada gaweng kaji,

bagus si jema',

gocek pada selapu' kaji.


311. Lamun kaji pada was mate
le' Praya,

sopo' sai' ndi' ara' masih,