Kaca:Babad Kayu Selem.pdf/91

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

84

4. "Aum, Aum. Anakku semua, sekarang terima lagi petunjukku. Dalam masa-masa yang akan datang, bilamana telah berkembang keturunanmu, beritahukanlah tata cara mcngupacarai mayat. Nanti kalau ada yang tidak tahu melaksanakan swadharma

b. 1. kebujanggan, kaIau ada keturunanmu, guru-berguru dengan Sapta Pandita, boleh menjadi Bujangga sehingga boleh keturunanmu mohon anugerahmu, menyucikan mayatnya. Boleh scmbah-menyembah di antara sesama kamu semua. Apa sebabnya?

2. Sebab, asal mula bapakmu pada zaman dahulu dari Bhatara sang Nabe, Bhatara Mpu Sumeru. Demikianlah dan ingatlah petunjuk bapakmu ini. Kalau kamu tidak laksanakan, kena sumpahnya. Kalau tidak dilaksanakan 3. moga-moga, mudah-mudahan menurun martabatnya, bebal, banyak kerja kurang makan. lni lagi. Kalau tidak ada Bujangga di Bali pada waktu mengupacarai mayat, boleh di pura mohon tirtha pangentas, memohon kepada

4. Bhatara Jagatnatha, terutama kepada Sang Hyang Tri Purusa. Tetapi, kamu hendaknya mohon lebih dahulu, dari parhyangan tempat semadi bapakmu. Bapakmu akan segera memberikan dengan pikiran. Perlengkapanmu mohon tirtha pangentas ialah

55a. 1. pabersihan sebagai samna kepada Bhatara Tri Purusa. Dan setelah diberikan lirlha, di sana mohon kepada bapakmu lagi, dilengkapi dengan pemujaan. Dari sanalah aku bersama-sama Bhatara memberikan tirtha, dinamakan tirtha pangentas. Tetapi permohonan

2. kepada Bhatara tidak boleh lain, tiga peralatannya, yaitu: sangku lembama, bahem salaka, dan batil wesi. Di sanalah aku tempatkan tirtha itu. Disertai dengan periuk baru, tiga. Itulah tirtha penyucian. Inilah simbol pada sangku

3. tembaga, ANG, pada sangku besi, UNG, pada sangku selaka (perak) , MANG. Ini lagi tambahan simbol pada tembaga, mantranya OM BHANG MANG Brahma nama swaha. Simbo mantra pada sangku selaka, mantranya, ONG BHA BHANG Iswara ya namah. Simbol mantra pada sangku besi , mantranya