Kaca:Babad Kayu Selem.pdf/61

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

54

3. mempertemukan rasa kasih yang dapat dirasakan dalam kamar tidur. Telah rukun suami itu. tidak ingat sebab dalam mabuk asmara. satu dengan yang lain. Demikianlah perilaku, asal mula


4.Mpu Kamareka, bidadari. Cukupkanlah tentang sang suami sekian dulu. Kembali diceritakan, dahulu setibanya Mpu Ma- hameru di Pulau Jawa, sekembalinya dari Besakih dan Tam-


34a. 1. purhyang, datang dengan saudara-saudaranya semua, Seperti dengan Mpu Gnijaya, Mpu Gana, Mpu Kuturan. Mpu Pradan. Kata Mpu Gnijaya. "Ya Danghyang Semeru, mengapa terlambat Sekali datang dari menghadap


2. Bhatar Putrajaya, sangat lama kedatangan adinda. "Begini kakakku dan juga adik-adik semua;" terus berkata beliau dan kata Mpu Mahameru," Ya, besar kesalahan adik. Dahulu setiba Saya


3. Di Tampurhyang, tiba dan di tempat yang suci. Ada diketemukan patung dari pohon asam. Sangat ingin Saya melihat. Di sana lalu saya bertapa. Tidak disangka-sangka arca itu


4. lalu berwujud manusia. Kemudian terdengar suara dari angkasa, disuruh Saya memberikan anugerah segala macam pengetahuan kesucian, dengan maksud ada bujangga di Bali, melaksanakan upakara tata cara Bali. Waktu


b. 1. itu, banyaklah Orang-orang datang. Ingin saya memberitahukan mereka yang baru datang." Berkata Mpu Kuturan, " Reran rasanya hamba mendengar, tetapi setibanya adinda sekarang, sudahkah dapat menghadap Bhatara


2. di Gunung Tolangkir dan Bhatara Kamimitan di Lempuyang? Berkata Mpu Sumeru, " Adikku, Lelah kakakmu meng- hadap Bhatara Tri Purusa. bahkan sudah kakakmu membangun parhyangan


3. di Pulaü Bali dan juga memberitahukan kepada orang-orang Bali. aga, tata cara hidup orang Bali. Sekarang kalau disetujui, marilah datang ke Pulau Bali untuk mengernong parhyangannya Bhatara


4. Tiga. Tetapi menunggu Saat yang baik." Menyahut mereka semua, Baiklah kalau memang demikian. Itulah kehendak yang memang diinginkan, mendahului perundingan, lelah dibicarakan." Lalu pu- langlah mereka masing-masing ke


351. 1. tempatnya semula, tidak melupakan pemujaan Bhatara yang ada di Pulau Bali. BegiLulah keadaan sang Mpu zaman Entah