Kaca:Babad Kayu Selem.pdf/23

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

16

Sangat malu anjing itu maka dia minta maaf, tetapi tidak di­tanggapi, ItuIah sebabnya dia kembali pulang, tidak.

2. putus-putusnya menangis, menyesal terhadap perbuatannya, dan kembali menjeima menjadi Hyang Yamadipati. Tidak diceritakan dalam perjalanannya sampailah di Yamaloka dan berkata kepada segala bala tentara,

3. terutama kepada yang bernama I Buta Kalika. Katanya, "Wahai kamu Kalika dan engkau Kingkarabala semua. Kamu aku perin­tahkan datang ke bumi, mengikuti kami, untuk makan

4. kotoran manusia, turun-temurun sampai sekarang (baca: kelak kemudian hari). Apa sebabnya begitu, karena aku kalah bertaruh melawan Bhatara Acintya. ltulah sebabnya,

b. 1. tidak lain. Kamu kuperintahkan mengikuti diriku, menjadi seri­gala. Setelah sampai di dunia, ada pesanku sebagai berikut. Nanti kalau ada manusia mati, kami bersama-sama anakmu semua

2. semua boleh menyiksa roh manusia yang berbuat tidak benar. Demikian kata Sang Hyang Yamadiraja. Menunduk semua para Kingkarabala, sambil berpikir-pikir, "Baiklah kalau memang kehendak paduka,

3. tidak berani menolak, agar tidak dimakan, disiksa." Itulah se­babnya mereka menurut kehendak. Paduka Bhatara, baik Ki Buta Kalika maupun Kingkarabala semuanya. Demikian ceritanya, asal mulanya anjing makan kotoran manusia,

4. sampai kelak di kemudian hari. Kembali diceritakan yoga semadi Bhatara Hyang Paramesti Guru, menciptakan manusia dengan sarana batok kelapa kuning, menghasilkan dua orang laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki diberi nama

11a 1. Ki Ktok Pita, yang perempuan bemama Ni Jnar. Mereka berdua bersuami istri. Rukunlah hidup mereka berdua sebab memang kehendak Hyang. Setelah lama kemudian, keturunannya pun hidup rukun, tidak banyak halangan, baik yang laki maupun yang perem­puan.

2. Kembali Bhatara bersemadi, menciptakan manusia. Tiada ter­hingga semadinya. Dengan menghadapi api pedupaan , disertai keahliannya lalu menghasilkan dua orang manusia, laki perem­puan. Yang laki diberi nama Ki Abang,

3. yang perempuan dinamakan Ni Barak. Kemudian setelah dewasa, sesudah pantas, merekapun bersuami istri. Entah sudah berapa