Kaca:Tresnanē Mabunga Mati.pdf/4

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

KATA PENGANTAR
Kepala Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa

Berbicara tentang sastra sesungguhnya memiliki nilai yang penting. Namun, sesuatu yang penting tersebut hanya dibicarakan oleh kalangan atau komunitas yang sangat terbatas. Setidaknya inilah yamg masih mewarnai kehidupan bersastra sampai saat ini. Orang sering berbicara tentang nilai, norma, etika, dan konteks sosial budaya yang dikandung sastra. Akan tetapi, sastra masih saja hanya diminati oleh kalangan tertentu. Mungkin bisa dihitung berapa banyak pegiat sastra yang benar-benar “militan” membenamkan dirinya secara total untuk kepentingan sastra. Dalam kondisi seperti itu, memang sastra tidak pernah menjanjikan “nikmat” yang sama seperti yang diberikan oleh pembangunan fisik. Namun, jika kita sadari bahwa hidup adalah perjuangan dalam menempuh ruang dan waktu, sastra adalah teman penting yang setia membimbing perjalanan itu.

Mengingat betapa penting dan perlunya sastra itu, kami bersemangat menerbitkan buku Tresnané Mabunga Mati. Buku ini merupakan kumpulan puisi Bali karya Made Suweta Aryawan yang berprofesi sebagai guru SMAN 4 Singaraja. Fakta ini penting mengingat banyak siswa sekolah yang tidak pernah mendapat contoh yang nyata tentang menulis. Banyak guru yang mengajar siswanya untuk menulis, tetapi dirinya sendiri tidak pernah sanggup menulis. Buku ini berisi enam puluh delapan buah puisi dengan topik yang mencerminkan warna lokal Bali.

iii