Kaca:Struktur Novel Dan Cerpen Sastra Bali Modern.pdf/85

Saking Wikisource
Kaca puniki kavalidasi

74

tempat itu adalah seperti Padangbai, Propinsi Bali, Selat Lombok, Denpasar dalam cerpen "Mategul Tan Ptali"; Karangasem, Sanur, RSUP Sanglah (dalam cerpen "Mategul Tan Patali"), Karangasem, Sanur, RSUP Sanglah "Togog");'kesemuanya itu menunjukkan latar Bali.

Jika dipandang dari segi waktu, agak sulit menentukan kapan sesungguhnya peristiwa-peristiwa itu terjadi. Walaupun demikian, secara ekspIisit pengarang tidak menyebutkan waktu, tetapi dapat diketahui bahwa peristi­wa-peristiwa dalam novel dan cerpen sastra Bali modern itu terjadi pada masa modern ini. Artinya adalah bahwa tidak ada kisah-kisah tradisional Bali, seperti raja dan kerajaan-kerajaannya atau para patih dan permaisuri kerajaan. Latar waktu novel dan cerpen sastra Bali modern ini dapat dikenali berdasarkan kehidupan yang ada dalam zaman modern ini, seperti turis, puskesmas, rumah sakit umum pusat, dokter, camat, Propinsi Bali, dan KKN.

Beberapa keadaan juga dipergunakan secara efektif untuk melatari peristiwa tertentu. Misalnya, tempat dekat pura Guwa Lawah sebagai tempat kejadian yang menyebabkan tobatnya Wayan Duria dalam novel Sunari sangat menunjang pemahaman peristiwa itu jika ditinjau dari segi keagamaan karena ada anggapan bahwa tempat di sekitar pura itu memang angker.

Berdasarkan contoh-contoh di atas, jelaslah bahwa latar dalam novel dan cerpen sastra Bali modern sudah diusahakan sedemikian rupa sehingga berfungsi membantu pemahaman terhadap makna cerita.